Syi’ah Mencela Ahlul Bait “Abbas Bin Abdil Mutthalib”
Syiahindonesia.com - Agama pencela para sahabat nabi -shallallahu alaihi wa sallam wa radhiya anis shabah- hanyalah agama syi’ah rafidhah ‘alaihim la’natullah. Dan diantara pernyataan mereka bahwasanya diantara Ahlul Bait yakni “Abbas bin Abdil Mutthalib” dan “Aqil bin Abi Thalib” adalah orang yang dungu, berwatak keras, orang yang hina, orang yang rendah, dan orang yang lemah.
Diantara kisah yang disebutkan dalam kitab syi’ah “Hayaatu Amiir Al-Mu’minin”:
أما حمزة فقتل يوم احد، وأما جعفر فقتل يوم مؤتة، وبقيت بين جلفين جافيين ذليلين حقيرين عاجزين، العباس وعقيل
“Adapun Hamzah maka beliau dibunuh pada peperangan uhud. Dan adapun Ja’far maka beliau dibunuh pada peperangan mu’tah. Maka aku berada diantara dua orang yang dungu, dan dua orang yang berwatak keras, dan dua orang yang hina, dan dua orang yang rendah, dan dua orang yang lemah, yakni “Abbas dan Aqil”. (Hayaatu Amiir Al-Mu’minin hal. 197)
Dan ini screenshoot dari nashnya:
Begitukah akhlak para penganut syi’ah yang katanya mencintai ahlul bait? Justru, merekalah yang mencela dan menghina ahlul bait.
Maka cukuplah bagi mereka sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي
“Aku ingatkan kamu kepada Allah tentang ahlul baitku, aku ingatkan kamu kepada Allah tentang ahlul baitku, aku ingatkan kamu kepada Allah tentang ahlul baitku” HR. Muslim.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
(alamiry.net/syiahindonesia.com)
Begitukah akhlak para penganut syi’ah yang katanya mencintai ahlul bait? Justru, merekalah yang mencela dan menghina ahlul bait.
Maka cukuplah bagi mereka sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي
“Aku ingatkan kamu kepada Allah tentang ahlul baitku, aku ingatkan kamu kepada Allah tentang ahlul baitku, aku ingatkan kamu kepada Allah tentang ahlul baitku” HR. Muslim.
Penulis: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
(alamiry.net/syiahindonesia.com)
Post A Comment:
0 comments: