BUKU Putih Mazhab Syiah digadang-gadang sebagai buku yang meluruskan kritik kelompok ahlussunnah kepada Syiah. Prof.Dr Quraisy Shihab mengaku lahirnya buku ini untuk meluruskan dan mengenalkan apa dan siapa Syiah sebenarnya. Namun Adnin Armas dari Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) punya penilaian lain.
Adnin menjelaskan “Buku Putih Mazhab Syiah” masih menyisakan sejumlah persoalan. Meski dalam buku itu, tidak terdapat cacian kepada sahabat namun tetap kelompok Syiah tidak menganggap Khulafaurrasyidin sebagai referensinya.
“Khulafaurrasyidin seperti Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan, dan Abu Bakar Shiddiq tidak diterima dan tidak dianggap oleh kaum Syiah. Buku itu tetap bermasalah,” kata Adnin kepada Islampos.com, belum lama ini.
Adnin menjelaskan, kekeliruan Syiah tidak boleh dibiarkan terus berlangsung. Karena itu MIUMI ingin menjelaskan dan memperbaiki yang salah.
“Jangan ada lagi, sahabat Nabi Saw yang dimuliakan umat Islam dihujat kaum Syiah,” tandasnya.
Adnin juga menyatakan setuju jika kelompok Syiah di Sampang, Madura, dipindahkan. Pertimbangannya, agar mencegah potensi konflik social yang terus menerus. “Ini bukan persoalan diskriminasi. Tapi lebih kepada menghindari konflik yang lebih luas,” kata Adnin. (Pz/Islampos)
Post A Comment:
0 comments: