syiah ke dpr
Perwakilan Warga dan Ulama Syiah temui Pimpinan DPR
PENELITI Majelis Ulama Indonesia (MUI) Fahmi Sali bisa memahami penolakan warga Sampang terhadap dakwah Syiah hingga membuat warga menuntut relokasi warga Syiah. Aksi penolakan warga terhadap kehadiran kembali warga Syiah adalah antisipasi agar bentrok warga tidak kembali terjadi.
Menurut Fahmi, Umat Islam Sampang sudah sangat sabar dengan kehadiran Kelompok Syiah pimpinan Tajul Muluk yang berkali-kali melanggar poin perjanjian untuk tidak menyebarkan ajaran Syiah.
“Kasus ini mencuat sejak tahun 2003, di sana kaum muslim Sunni sudah sangat bersabar hingga tahun 2006 warga membuat perjanjian dengan Tajul Muluk, lalu bersabar terus meski berulang kali terjadi pelanggaran poin perjanjian tidak menyebarkan dakwah Syiah,” tandasnya kepada Islampos.com, Selasa (14/5/2013).
Sikap menahan diri warga sudah tidak bisa lagi terbendung pada akhir 2011. Warga, kata Fahmi, sudah habis kesabarannya setelah semua cara beradab dan upaya persuasif ulama kembali diingkari Tajul Muluk.
“Mereka bersabar 7 (tujuh) tahun menghadapi Syiah yang tak kunjung berhenti ingkari perjanjian sehingga akhirnya muncul sikap keras menuntut relokasi,” papar alumnus Magister Tafsir dari Universitas Al Azhar ini.
Namun Fahmi masih berharap para ulama dann Warga sampang bisa menerima pengikut Tajul yang tidak tahu apa-apa tentang Syiah. Mereka biasanya terpengaruh hanya karena bujukan materi sehingga meninggalkan ajaran sunni.
“Mereka harus terus dibimbing dan diamankan dari pengaruh syiah,” pungkasnya. (Pz/Islampos)
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: