PENGAJIAN Politik Islam (PPI) bertujuan menyatukan umat dalam satu jamaah. Inisiator PPI membuka pintu bagi umat Islam dari berbagai ormas untuk mengikuti PPI. Lantas bagaimana dengan Ahmadiyah dan Syiah?
“PPI adalah pengajian lintas parpol, ormas dan mazhab tanpa melibatkan aliran menyimpang seperti Syiah, LDII dan Ahmadiyah,” kata inisiator, Kholil Ridwan, di Masjid Al Azhar, Jakarta, Ahad (16/6/2013).
PPI digagas oleh empat orang kiyai dan tokoh ormas Islam di Jakarta. Selain Kholil Ridwan, PPI didirikan oleh Pimpinan Perguruan Islam As-Syafiiyah KH Abdul Rasyid Abdulah Syafi’i, Pengurus YPI Al Azhar KH Amliwazir Saidi dan Ketua Umum DDII KH Syuhada Bahri.
Namun Kyai Kholil menambahkan ada 66 tokoh umat yang mendukung lahirnya PPI di antaranya Adian Husaini (MIUMI), Jimly Ashidique (Mantan Ketua MK), Anwar Abbas (MUI Pusat), Din Syamsuddin (Muhammadiyah) MS Ka’ban (PBB), Didin Hafidhudin (UIKA), Munarman, (An Nashr Institute), Habib Rizieq (FPI), Athian Ali (FUUI), Ma’ruf Amin (MUI Pusat). (Pz/Islampos)
Post A Comment:
0 comments: