at
DAHULU para penganut ajaran sesat Syiah selalu berlindung di balik taqiyah dan susah umat Islam untuk mengenal siapa saja yang telah tertular ajaran sesat tersebut. Secara umum kalangan Syiah jarang yang berani mengaku kalau mereka Syiah jika hidup di mayoritas Ahlus Sunnah. Dengan cara sembunyi-sembunyi inilah pengikut Syiah secara gerilya menggaet kalangan non Syiah menjadi Syiah.
Namun dengan adanya era kebebasan di Indonesia, kalangan penganut ajaran sesat Syiah mulai berani tampil terang-terangan seperti hadirnya IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia) dan ABI (Ahlul Bait Indonesia) meski masih menggunakan pendekatan lama seperti persatuan Islam, ukhuwah Islamiyah dan sejenisnya. Perkembangan semakin banyaknya tokoh Syiah yang mengakui ke-Syiahannya, disambut baik oleh ustadz Athian Ali, seorang ulama asal Bandung.
“Alhamdulillah mereka (Syiah) sekarang sudah terbuka secara terang-terangan,” ujar beliau sewaktu diwawancara Islampos.com di sela acara penggalangan dana untuk kaum Muslimin Suriah beberapa waktu yang lalu di Bandung.
Dalam paparannya, ustadz Athian mengkisahkan bagaimana sosok tokoh intelektual Syiah Jalaluluddin Rahmat di Bandung yang sejak 24 tahun yang lalu selalu tidak pernah mengaku kalau dia penganut ajaran sesat Syiah, meskipun yang sering ditulis dan diceramahkannya jelas-jelas merupakan ajaran sesat tersebut.
“Saya sudah ‘dampingi’ Jalal sejak 24 tahun yang lalu dan selama itu dia selau bertaqiyah tidak pernah mau mengakui kalau dirinya penganut Syiah,” jelas beliau. “Kalau dia ditanya jawabannya tidak jelas, awalnya dia mengatakan saya bukan Syiah, kemudian saya tidak menolak Syiah, terus saya Susyi Sunni Syiah dan Alhamdulillah sudah 4 tahun terakhir ini dia secara jahar mengaku terang-terangan sebagai Syiah,” tegas ustadz yang juga pimpinan FUUI (Forum Ulama Umat Indonesia) ini.
Bagi ustadz Athian, orang-orang Syiah sebaiknya mengikuti langkah Jalal yang terang-terangan mengaku Syiah dan tidak berperilaku seperti orang munafik. “Kalau memang merasa yakin benar dengan ajarannya, kenapa harus sembunyi-sembunyi? tanya beliau. “Ada kemungkinan mereka sendiri merasa tidak yakin dengan ajarannya benar makanya sembunyi-sembunyi,” jawab ustadz Athian sambil tertawa.(fq/islampos)
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: